Dengan
memanjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa dengan
Rahmat-Nya sehingga " Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI) Kabupaten
Demak" dapat terbentuk. Kabupaten Demak yang berbatasan dengan Kota Semarang
ternyata mempunyai tingkat kemiskinan yang cukup besar yaitu 23,5 % dibanding
dengan Kota Semarang hany 5,26 %. Tingkat Kemiskinan ini masih di bawah
rata-rata Jawa Tengah 20,43%. Keluarga pra sejahtera di Kabupaten Demak juga
tercatat cujkup tinggi yaitu sebesar 48,80 %, di atas rata-rata Jawa Tengah
33,33% pada tahun 2008. Tingkat pengeluaran per kapita Kabupaten Demak tercatat
sebesar Rp.630.100, dibawah rata-rata Jawa Tengah sebesar Rp.633,600. Nelayan
tradisional pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan
ciri-ciri yang melekat pada mereka yaitu suatu kondisi yang subsisten, dengan
modal yang kecil, teknologi yang digunakan dan kemampuan/skill serta perilaku
yang tradisional baik dari segi keterampilan, psikologi dan mentalitas
(Susilowati, 1991). Kasus Nelayan tradisional, Analisis Kemiskinan Dan
Pendapatan Keluarga Nelayan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak, Jawa
Tengah, Indonesia 51
menggunakan
perahu-perahu layar dalam aktivitasnya di pantai-pantai laut dangkal.
Akibatnya, purata produktivitas dan pendapatannya adalah relatif rendah, di
samping penangkapan di laut dangkal sudah berlebihan (over-fishing) (Susilowai 2001). Pendapat
yang sama dinyatakan oleh Akhmad Fauzi (2003), bahwa nelayan Indonesia masih tergolong
miskin dengan pendapatan per kapita per bulan sekitar US $7-10. Di samping itu
degradasi lingkungan yang terjadi juga memprihatinkan. Salah satu penyebab
rendahnya kinerja perikanan adalah karana terjadinya economic
overfishing, bukan
Malthusian
overfishing.
Artinya, selain rasio antar biaya dan harga yang terlalu tinggi, perikanan
Indonesia sebenarnya telah mengalami overcapacity di beberapa wilayah pesisir di Indonesia. Di pantai utara Jawa, mengindikasikan bahawa kapasitas
perikanan di wilayah tersebut sudah melebihi 35 peratus dari kapasiti bioeconomic
optimal.
Kondisi lingkungan yang rusak, jumlah nelayan yang banyak, teknologi yang masih
sederhana, mengarah pada penghasilan nelayan yang rendah. Rendahnya penghasilan
nelayan tradisional merupakan masalah yang sudah lama, namun masalah ini masih
belum dapat diselesaikan hingga sekarang, kerana terlalu kompleks. Hal ini
tidak hanya berkaitan dengan sosioekonomi, namun berkait pula dengan lingkungan
dan teknologi. Menurut Smith (1979) ada 3 kendala dalam usaha meningkatkan
penghasilan Nelayan tradisional, teknikal dan sosioekonomi. Kendala biologikal
berhubungan dengan terhad nya stok sumber daya ikan, dan hasil tangkapan
berlebih (overfishing). Kendala teknologi
berhubungan dengan alat tangkap, mesin, motor atau infrastruktur pendorong lainnya
seperti panjang kapal, besar dan fasilitas cold storage, atau peralatan
pemprosesan yang dapat meningkatkan kualitas ikan. Kendala sosioekonomi lebih kepada
nelayan sendiri dan lembaga-lembaga formal dan informal, swasta dan pemerintah
yang memperlancar produksi dan distribusi.
Sebagai
wujud dan tanggung jawab bangsa indonesia khususnya para masyarakat/pengusaha
kelautan dan perikanan, kami merasa terpanggil untuk menyatukan kekuatan serta
bentuk organisasi " Lembaga Kelautan dan Perikanan Indonesia (LKPI)"
yang bertujuan untuk memajukan perikanan di Indonesia khususnya. Ikut
mendorong/menggalang dan mengusahakan terwujudnya nelayan, petani ikan/ pengolah
produk perikanan dan pengusaha perikanan di Demak dalam bentuk kemitraan yang
saling menguntungkan.
nama
Lembaga Kelautan dan
Perikanan Indonesia ( Lkpi Demak )
status
Badan Usaha Sosial
basis
Seluruh Nelayan Pesisir dan Pengusaha
Kelautan dan Perikanan di Kab Demak
berdiri
Tanggal 12, Bulan Juli,Tahun 2006 LKPI
Pusat
Tanggal 10, Bulan Mei,Tahun 2013 LKPI
Kab Demak
asas
Berdasarkan Pada Pancasila dan UUD 1945
motto
BERPEGANG TANGAN TEGUH,MEMBANGUN USAHA
YANG BERSIH DEMI TERCIPTANYA PEMBANGUNAN INDONESIA (KHUSUSNYA DI BIDANG
KELAUTAN DAN PERIKANAN)
visi
Pengusaha Kelautan dan Perikanan
Indonesia Nelayan Pesisir,berperan aktif dalam pembangunan Indonesia.
misi
Menumbuh kembangkan seluruh Nelayan
Pesisir,Pengusaha Keluatan dan Perikanan Indonesia,Demi terciptanya pertumbuhan
sekonomi kerakyatan yang DINAM